Ide
Kewirausahaan
Menurut
Zimmerer, ide-ide yang berasal dari wirausaha dapat menciptakan
peluang
untuk memenuhi kebutuhan riil di pasar. Ide-ide itu menciptakan
nilai
potensial di pasar sekaligus menjadi peluang usaha. Dalam
mengevaluasi
ide untuk menciptakan nilai-nilai potensial (peluang usaha),
wirausaha
perlu mengidentifikasi dan mengevaluasi semua resiko yang
mungkin
terjadi dengan cara :
1. Mengurangi kemungkinan resiko melalui
strategi yang proaktif
2. Menyebarkan resiko pada aspek yang
paling mungkin
3. Mengelola resiko yang mendatangkan
nilai atau manfaat
Ada
tiga resiko yang dapat dievaluasi, yaitu :
1.
Resiko pasar atau persaingan
2.
Resiko financial
3.
Resiko teknik
Kreativitas
sering kali muncul dalam bentuk ide untuk menghasilkan barang
dan jasa
baru. Ide bukanlah peluang dan tidak akan muncul bila wirausaha
tidak
mengadakan evaluasi dan pengamatan secara terus menerus.
Bagaimana
ide bisa menjadi peluang? Jawaban atas pertanyaan ini,
diantaranya
:
1.
Ide dapat digerakkan secara internal melalui perubahan caracara/
metode
yang lebih baik untuk melayani dan memuaskan
pelanggan
dalam memenuhi kebutuhannya.
2.
Ide dapat dihasilkan dalam bentuk produk dan jasa baru
3.
Ide dapat dihasilkan dalam bentuk modifikasi pekerjaan yang dilakukan
atau cara melakukan suatu pekerjaan
DALAM SEBUAH PERENCANAAN INI SAYA AKAN MEMBUAT USAHA DESAIN
GRAFIS
Bisnis grafis merupakan salah satu
bentuk industri kreatif yang memiliki nilai jual yang cukup baik didunia
industry belakangan ini. Perbedaan sangat jelas dari bisnis grafis ini dengan
industry manufaktur ada pada barang yang dijual. Dalam industri kreatif yang
dijual adalah “otak” sementara pada industri manufaktur yang dijual adalah
“tenaga” (oleh karenanya yang terlibat di dalamnya disebut tenaga kerja alias
menpower, sementara yang terlibat dalam industri kreatif sering disebut artist
atau kreator, pada bidang pemrograman disebut developer).
Bisnis desain grafis yang dipadu dengan digital print sebenarnya merupakan peluang yang muncul di antara bisnis biro desain dan cetak offset (konvensional) antara produksi cetak massal dengan produksi semi eksklusif. Oleh karenanya yang muncul adalah rentang kesempatan memperoleh profit yang tinggi (karena nilai eksklusifnya) hingga kemampuan mendapat profit besar karena jumlah produksi yang banyak dan beraneka ragam.
Dalam persaingan tidak jarang bisnis ini harus mampu bersaing dengan bisnis fotocopy pada rentang bawah dan harus berani order eksklusif untuk rentang atas. Oleh karenanya, pada bisnis ini jarang yang berani membuat daftar harga maupun tarif umum.
Sebagai
contoh dalam pembuatan kartu nama atau ID Card full color, biro jasa cetak
kartu nama mematok harga Rp22.500,- per kotak (isi 100 lembar) dengan kertas BC
untuk mencetak desain pelanggan. Artinya pelanggan menyediakan sendiri file
desainnya, baik hasil membuat sendiri maupun buatan desainer yang tentunya
dengan biaya tersendiri. Atau mematok harga Rp25.000,- sudah termasuk desain,
ongkos cetak, dan harga kertas BC.
Gambaran di atas merupakan peluang di antara persaingan bisnis yang semakin tajam. Kejelian untuk menangkap ruang-ruang kosong di antara bisnis yang telah dikuasai oleh modal-modal besar ini tetap ada apabila Anda mau.
Peralatan Yang Diperlukan:
1. Komputer 2 unit
2. Printer Inkjet dan Laser
3. Scanner
4. Jaringan Internet 100 mb/s
Hanya dengan peralatan diatas anda sudah dapat memulai bisnis design anda secara kecil-kecilan. Yang perlu diingat adalah bahwa bisnis ini membutuhkan asupan ide yang kreatif agar dapat terus bertahan.