Minggu, 20 November 2011

Perbandingan Prosesor INTEL DAN AMD

Perbandingan Prosesor INTEL DAN AMD

Intel Corporation

adalah sebuah perusahaan multinasional yang berpusat di AS dan terkenal dengan rancangan dan produksi mikroprosesor dan mengkhususkan dalam sirkuit terpadu. Intel juga membuat kartu jaringan, chipset papan induk, komponen, dan alat lainnya. Intel memiliki projek riset yang maju dalam seluruh aspek produksi semikonduktor, termasuk MEMS.

Intel mengganti logo dan slogannya pada 1 Januari 2006. Slogan lamanya “Intel inside” diganti dengan “Intel Leap ahead”.

Beberapa produk prosesor Intel yang ada sampai sekarang ini yaitu :

1. Intel® Pentium® 4 2. Intel® Pentium® Dual-Core

3. Intel® Core™2 Duo 4. Intel® Core™2 Quad

5. Intel® Core™2 Extrme 6. Intel® Core™ i7

AMD (Advanced Micro Devices)

adalah sebuah perusahaan pembuat sirkuit terpadu, prosesor atau IC (integrated circuit) yang bermarkas di Sunnyvale, California, Amerika.
Pabrik pertama berada di Austin, Texas, Amerika dan pabrik kedua berada di Dresden, Jerman yang ditetapkan untuk memproduksi Athlon saja. Bila semuanya berjalan lancar, mimpi harga sistim PC akan dapat lebih murah bisa terwujud karena tidak lagi di monopoli oleh Intel. Pada tahun 2006 juga, AMD telah berhasil mengakuisisi perusahaan Grafis terkenal asal Amerika yaitu ATI Tecnology.
Perusahaan ini adalah penyedia prosesor x86-compatible processors terbesar kedua. AMD juga sudah dikenal oleh dunia, beberapa produknya yaitu :

1. AMD Sempron™ 2. AMD Athlon™ FX

3. AMD Athlon™ 64 4. AMD Athlon™ X2

5. AMD Athlon™ X3 6. AMD Athlon™ X4

PERBEDAAN, KEUNGGULAN DAN KEKURANGAN PROSESOR INTEL DAN PROSESOR AMD
Beberapa perbedaan, keunggulan dan kekurangan prosesor Intel dan AMD :

1. Set instruksi pada Intel adalah MMX, SSE,SSE2, dan SSE3, tetapi pada AMD SSE2 dan 3DNow. Tetapi dari sekian banyak istruksi yang dipakai oleh intel sebetulnya telah ada dalam 3DNow-nya AMD yang tidak dimiliki oleh Intel.

2. L1 pada Intel maksimal 32K, sedang pada AMD adalah 128K. Bedasarkan beberapa test AMD dengan L1 128K lebih unggul dibanding dengan Intel.

3. Banyak transistor pada Intel 100 milyar sedang AMD 105 milyar.

4. Banyaknya Decoder, Integer, FP pada intel lebih sedikit dibanding AMD yang secara signifikan perbedaan tersebut meningkatan kinerja dari AMD.

5. Temperatur pada Intel dapat diatur oleh processornya sendiri (processor akan mengurangi kecepatan jika processor terlalu panas), pada AMD64 temperatur maksimum adalah 900C. Teknologi Intel lebih unggul dibanding AMD.

6. AMD lebih unggul dalam pengolahan komunikasi aplikasi, seperti transfer data pada modem, ADSL, MP3, dan Doubly Digital Suround Sound.

7. Pipeline pada intel lebih panjang dibanding dengan AMD, tetapi pipeline Intel bermasalah pada pertukaran tugas, sehingga pipeline intel kecepatannya melambat berada dibawah AMD.

8. Intel menang di brand image dan marketnya, sedangkan AMD harganya yang lebih murah.

9. Pada prosesor Intel Pentium 4 harga standard, kinerjanya lumanyan cepat. Memang sih, untuk urusan grafis masshi kalah dibanding dengan AMD, tapi paling tidak prosesor Intel tidak cepat panas.

10. Pada prosesor AMD Athlon harga agak murah dibanding Intel. Grafis bagus banget, kecepatannya lumayan, tapi cepet banget panas dibandingkan Intel.

PERBANDINGAN KECEPATAN PROSESOR INTEL DAN AMD
Dari segi penggunaanya, perangkat keras yaitu prosesor ini bagian penting dari komputer yang berfungsi sebagai inti dari kinerja komputer ini sendiri dimana semakin besar memori dan semakin banyak prosesornya semakin cepat juga kinerja yang di hasilkan oleh prosesor itu sendiri.

Prosesor yang cepat dapat kita lihat dari core (inti prosesor) semakin banyak core yang digunkan pada prosesor semakin cepat juga kinerja komputer yang kita gunakan. Mengapa demikian, karena prosesor bekerja didalam aplikasi-aplikasi program atau game yang kita pakai semakin banyak aplikasi yang kita jalankan semakin banyak juga prosesor kita gunakan.

Kesimpulan sebagai berikut :
1. Untuk menggunakan prosesor Intel anda harus mengeluarkan banyak biaya apalagi dengan performanya tinggi yang di hasilkan oleh prosesor Intel yaitu Intel i7 dimandingkan dengan prosesor AMD anda tidak akan mengeluarkan banyak biaya dan performanya juga lumanyan bagus. Oleh karena itu utuk anda yang biayanya pas-pasan pilihlah prosesor AMD tapi kalau biaya yang anda punya lebih silahkan anda memilih prosesor Intel.

2. Prosesor Intel dan Prosesor AMD telah di uji performannya ternyata prosesor intel lah yang kuat dalam hal apapun sedangkan prosesor AMD hanyalah pilihan kedua anda.

3. Prosesor Intel lebih kuat dari porsesor AMD pada aplikasi multimedia, sebaliknya prosesor AMD menang dari prosesor Intel di gaming dan program 3D nya.




Arsitektur Prosesor Intel & AMD

1. Keluarga AMD

Gambar Prosessor AMD Dual Core 45 nm


Gambar Prosessor AMD Phenom X4


Gambar Prosessor AMD Barcelona


Gambar Prosessor AMD Triple Core




2. Keluarga Intel

Gambar Intel Pentium D / Penryn Dual Core-detail


Gambar Intel Core 2 Duo Detail


Gambar Intel Quad Core


Gambar Intel Quad Core-diagram


Gambar Intel Core i7


Gambar Intel Core i5-inside


Perbandingan Skema Pemrosesan Procesor multicore generasi pertama, AMD(Athlon 64 FX) dan INTEL(Pentium D)

1

Intel Pentium D (kiri) dan AMD Athlon 64 FX (kanan)

Intel Pentium D adalah processor dua core yang kedua core-nya tidak berada dalam satu die. Processor ini memiliki dua die yang masing-masing berisi satu core, berbeda dengan AMD Athlon 64 FX yg merupakan processor dual core murni dengan kedua core-nya berada dalam satu die serta memory controler yang tertanam langsung di procesor.

BIOS

[sunting] Komponen BIOS

Dalam BIOS, terdapat beberapa komponen dasar, yakni sebagai berikut:
Contoh dari CMOS Setup (Phoenix BIOS)
Contoh dari CMOS Setup (Phoenix BIOS)
  • Program BIOS Setup yang memungkinkan pengguna untuk mengubah konfigurasi komputer (tipe harddisk, disk drive, manajemen daya listrik, kinerja komputer, dll) sesuai keinginan. BIOS menyembunyikan detail-detail cara pengaksesan perangkat keras yang cukup rumit apabila dilakukan secara langsung.
  • Driver untuk perangkat-perangkat keras dasar, seperti video adapter, perangkat input, prosesor, dan beberapa perangkat lainnya untuk sistem operasi dasar 16-bit (dalam hal ini adalah keluarga DOS).
  • Program bootstraper utama yang memungkinkan komputer dapat melakukan proses booting ke dalam sistem operasi yang terpasang.

 ROM dan NVRAM

BIOS juga sering disebut sebagai ROM BIOS karena pada awalnya BIOS disimpan dalam chip memori hanya baca (ROM) dalam motherboard. Mengapa disimpan di dalam ROM, adalah agar BIOS dapat dieksekusi pada waktu komputer dinyalakan, tanpa harus menunggu untuk menyalakan perangkat media penyipanan terlebih dahulu (yang memakan waktu lama). BIOS dalam komputer PC modern disimpan dalam chip ROM yang dapat ditulisi ulang secara elektrik atau Flash ROM. Karena itulah, sekarang sebutan Flash BIOS lebih populer dibandingkan dengan ROM BIOS. Berikut ini adalah beberapa chip ROM yang digunakan sebagai tempat penyimpanan BIOS.
Kalau dilihat dari Perusahaan yang dibuat bios terdiri dari beberapa jenis yaitu:
  1. Award Software
    • Award Bios
    • Award Modular Bios
    • Award Medallion Bios
  2. Phoenic Technologies
    • Phoenic Bios
    • Gabung Dengan Award menghasilkan Phoenic-Award Bios
  3. American Megatrends Incorporated (AMI)
    • Ami Bios
    • Ami WinBios
  4. Microid Research
    Penggunanya adalah para Oem (Original Equipment Manufactured) Seperti Hp/Compacq,IBM/Lenovo, Dell Computer ,Dan Oem-oem lainnya
  5. Update BIOS

    BIOS kadang-kadang juga disebut sebagai firmware karena merupakan sebuah perangkat lunak yang disimpan dalam media penyimpanan yang bersifat hanya-baca. Hal ini benar adanya, karena memang sebelum tahun 1995, BIOS selalu disimpan dalam media penyimpanan yang tidak dapat diubah. Seiring dengan semakin kompleksnya sebuah sistem komputer , maka BIOS pun kemudian disimpan dalam EEPROM atau Flash memory yang dapat diubah oleh pengguna, sehingga dapat di-upgrade (untuk mendukung prosesor yang baru muncul, adanya bug yang mengganggu kinerja atau alasan lainnya). Meskipun demikian, proses update BIOS yang tidak benar (akibat dieksekusi secara tidak benar atau ada hal yang mengganggu saat proses upgrade dilaksanakan) dapat mengakibatkan motherboard mati mendadak, sehingga komputer pun tidak dapat digunakan karena perangkat yang mampu melakukan proses booting (BIOS) sudah tidak ada atau mengalami kerusakan.
    Oleh karena itu, untuk menghindari kerusakan (korupsi) terhadap BIOS, beberapa motherboard memiliki BIOS cadangan . Selain itu, kebanyakan BIOS juga memiliki sebuah region dalam EEPROM/Flash memory yang tidak dapat di-upgrade, yang disebut sebagai “Boot Block“. Boot block selalu dieksekusi pertama kali pada saat komputer dinyalakan. Kode ini dapat melakukan verifikasi terhadap BIOS, bahwa kode BIOS keseluruhan masih berada dalam keadaan baik-baik saja (dengan menggunakan metode pengecekan kesalahan seperti checksum, CRC, hash dan lainnya) sebelum mengeksekusi BIOS. Jika boot block mendeteksi bahwa BIOS ternyata rusak, maka boot block akan meminta pengguna untuk melakukan pemrograman BIOS kembali dengan menggunakan floppy disk yang berisi program flash memory programmer dan image BIOS yang sama atau lebih baik. Pembuat motherboard sering merilis update BIOS untuk menambah kemampuan produk mereka atau menghilangkan beberapa bug yang mengganggu.

    Masa depan BIOS

    BIOS telah lama digunakan dalam industri PC, yakni semenjak IBM PC dirilis pada tanggal 21 Agustus 1981. Karena BIOS masih berjalan pada modus real (real-mode) yang lambat, maka para desainer PC bersepakat untuk mengganti BIOS dengan yang lebih baik dari BIOS yaitu EFI (Extensible Firmware Interface) yang diturunkan dari arsitektur IA-64 (Itanium). Rencananya, hal ini akan direalisasikan pada komputer baru pada tahun 2008.
     

Kamis, 10 November 2011

Windows 7 on VirtualBox

Microsoft made Windows 7 beta available last Friday (Jan 9th, 2009) so decided to quickly take a look using VirtualBox on my Mac. This blog is about how I made it work.
If you know VirtualBox then the only non-standard step concerns the Guest Additions (Step 4 below)
(Editors Note: Since the release of version 2.1.2 Windows 7 works out of the box. )

1. Download the dvd iso from the Microsoft Windows 7 site

N.B. The Microsoft Download Manager uses ActiveX and so only worked in Internet Explorer. So I downloaded it from an XP instance running in VirtualBox to a Shared Folder on my Mac.

2. Create a New Virtual Machine in VirtualBox.

Although Microsoft recommend 1G for RAM, I used 512MB and it works great. Here are the rest of my settings:
Sun xVM VirtualBox

3. Install Windows 7


Windows 7 [Running] - Sun xVM VirtualBox


Windows 7 [Running] - Sun xVM VirtualBox

Choose Custom Installation as we're doing a clean install into a virgin vm.
Windows 7 [Running] - Sun xVM VirtualBox


Windows 7 [Running] - Sun xVM VirtualBox


Windows 7 [Running] - Sun xVM VirtualBox


Windows 7 [Running] - Sun xVM VirtualBox


Windows 7 [Running] - Sun xVM VirtualBox


Windows 7 [Running] - Sun xVM VirtualBox


Windows 7 [Running] - Sun xVM VirtualBox


Windows 7 [Running] - Sun xVM VirtualBox


Windows 7 [Running] - Sun xVM VirtualBox


Windows 7 [Running] - Sun xVM VirtualBox

Voila!
Windows 7 [Running] - Sun xVM VirtualBox

4. Install Guest Additions

To install the Guest Additions we need to select "Devices...Install Guest Additions" to mount the additions iso. There is a check in the setup program, for version 2.1.0 and earlier, that prevents installation on Windows 7, so we need to run the installer in Vista compatibility mode. Do this by opening an explorer window showing the guest additions CD...
Windows 7 [Running] - Sun xVM VirtualBox

...and right click the 32 or 64-bit installer and select Properties. Now set the Compatibility Mode to Vista, and run it to install as usual.
Windows 7 [Running] - Sun xVM VirtualBox

5. Reboot

Now finally you need to reboot and you're done.
Fullscreen
Windows 7 on your Mac (or Windows/Linux/Solaris PC too),

Win7Logo
In case, if you are not ready use it as primary OS for some reasons, you can still use this beautiful operating system with your present operating system (XP or Vista) using virtual applications like Microsoft Virtual PC 2007, Virtual Box, and VM Ware. Into Windows has already showed how to install Windows 7 on Microsoft Virtual PC (VPC) 2007.
In this guide, we will show you how to install Windows 7 on your XP or Vista using Virtual Box.
How to install Windows 7 on VirtualBox:
1. First, you need to download Virtual Box (it’s free) and also Windows 7 RC (download Windows 7 RC).
2. Just follow the onscreen instructions to install Virtual Box (it’s very simple).
3. Run the Virtual Box program to see the Virtual Box Registration dialog. Here you can enter your name and e-mail if you wish. If you don’t like to provide your name and e-mail, just click Cancel button.
Virtual Box
4. In Sun VirtualBox window, click on New button to launch the New Virtualization Machine Wizard.
5. Click Next and enter a name for the new virtual machine, select the type of the operating system as Microsoft Windows, and select the version as Windows 7. Click Next to proceed further.
Virtual box 2
6. Here you need to allocate the memory to the new (Windows 7) virtual machine. Depending on the amount of RAM installed on your system, you need to select the memory size. Since Microsoft recommends minimum of 1GB RAM for Windows 7, enter 1024 MB in the right-side box. Again, click Next.
virtual box 3
7. On the following screen, you need to create a new hard disk by selecting Create new hard disk option. Clicking on Next button will open Create New Virtual Disk Wizard. Click Next. Select Dynamically expanding storage as this storage initially occupies a very small amount of space on your physical hard disk. It will grow dynamically (up to the size specified) as the Guest OS claims disk space.
virtual box 5
Alternatively, you can also select Fixed-size storage. As the name indicates, fixed size storage doesn’t grow. Once again, click Next button.
8. Select the size of the virtual hard disk. By default 20 GB is allocated. Since Microsoft recommends 16 GB of free disk space for 32-bit & 20 GB for 64-bit Windows 7, let’s use the default 20 GB as the virtual disk size. However, you can change it if you don’t have enough free space. But make sure that you have allocated 16+ GB. Click Next and then Finish to finish virtual disk setup.
Virtual Box 6
9. To begin the next step, make sure that you have downloaded Windows 7 RC ISO.
10. Select Windows 7 RC in the left pane, & click Settings to start configuring Windows 7 settings like RAM and disk space further.
Virtual box7
11. Click Start button to begin Windows 7 RC installation on Virtual Box. You will see a message about the host key. Just read it carefully and click ok to see the First Run Wizard.
virtual box 7
12. Select the media you would like to use for installation purpose. Select Image file option as media source as you are using Windows 7 ISO file to install. If you have Windows 7 DVD, select Host Drive letter as your DVD drive. Click Next and then finish to begin the installation procedure.
Virtual box81
13. Windows 7 installation process will start in a few seconds. Just follow the onscreen instruction to finish the installation procedure.
virtual box 9
14. You have now installed Windows 7 on VirtualBox. Have fun with Windows 7!

Selasa, 08 November 2011

Download Game Gratis

Nge-game adalah salah satu aktifitas yang banyak dilakukan orang di depan komputer, baik untuk mengisi waktu luang atau sekedar untuk “menyegarkan” pikiran. Banyak ragam game yang bisa dimainkan. Mulai game yang ringan sampai game “berat” yang benar-benar membutuhkan pemikiran dan spek hardware komputer yang tinggi.

Ini contoh game nya.

Kalau Anda suka dengan game-game ringan, Anda bisa mengunjungi GameTop.com. GameTop.com menyediakan puluhan game yang dapat Anda download secara gratis. Ada banyak kategori game yang bisa Anda pilih, misalnya arcade, racing, action, shooting, puzzle, dsb. Game tersebut rata-rata mempunyai ukuran yang relatif kecil, mulai dari 5 Mb sampai 20an Mb sehingga akan memudahkan Anda untuk mendownload.

Dual booting adalah istilah yang digunakan untuk menyebut komputer/laptop yang memiliki dua sistem operasi yang sama-sama aktif, seperti dual booting Windows 7 -  Linux Mint, Windows 7 – Windows XP, Windows 7 – Ubuntu dsb.  Pada saat booting (masuk) pengguna akan diminta memilih sistem operasi apa yang akan ia gunakan ketika memakai komputer tersebut.

Tulisan berikut berikut adalah mukadimah tutorial instalasi Linux Mint di komputer yang sudah memiliki Windows 7 di dalamnya. Saya bukan Linux Expert atau Computer Expert, tulisan dan tutorial yang ditulis di sini hanya berdasarkan pengalaman dan sedikit pengetahuan hasil googling. :)

Dari segi partisi, metode instalasi Linux Mint (dual booting) bisa diklasifikasikan dalam 4 kategori:


  •     Full installation (fresh installation) atau menginstal linux secara integral, sepenuhnya dan paripurna. Cara ini adalah cara yang paling saya rekomendasikan karena cara ini biasanya minim masalah. Dengan cara ini pula semua fitur dan layanan Linux bisa dinikmati secara optimal. Full installation mengharuskan Anda menyediakan partisi khusus (drive khusus) untuk “tempat kerja” linux di komputer Anda.


  •     Instal linux seperti software. Metode instalasi ini menggunakan “jembatan penghubung” yang dinamakan mint4win (baca: mint for win). Mint4win akan “menyulap” Linux Anda menjadi persis seperti software namun memiliki kemampuan OS (Operating System). Dikatakan seperti software karena Linux pada metode ini akan terbaca seperti program-proglam lainnya di Windows, dan tentu saja bisa di-uninstall atau di-remove melalui control panel Windows. Kelemahan metode ini terletak pada ketidakoptimalan instalasi linux. Maksudnya, karena masih bersifat software, seringkali banyak keluhan muncul, seperti drive/partisi Windows yang tidak terbaca dsb.


  •     Install side by side with Windows. Artinya, Linux Mint diinstal berdampingan dengan Windows di drive C. Saya belum pernah mencoba metode ini karena khawatir bila terjadi apa-apa, Windows saya bisa hilang. Saya tidak merekomendasikan metode ketiga ini.

  •    Instal di mesin virtual. Mesin virtual (virtual machine; komputer virtual) adalah sistem operasi yang diinstal dalam program semisal Virtual Box, VMWare atau Parralels dsb. Virtual Box dsb ini adalah software yang berfungsi sebagai komputer dalam komputer Anda. Jadi, saat Anda menjalankan Windows 7 misalnya, dengan Virtual Box dll Anda juga bisa membuka OS lain, full screen, dan dengan kemampuan nyaris sempurna seperti bila diinstal di komputer asli. Bila ingin coba-coba, cara ini mungkin salah satu yang paling aman.

Sebelum mulai menginstal Ubuntu 11.10, kita memerlukan installer baik yang berupa live CD desktop maupun live DVD installer. Bagi Anda yang belum memiliki CD/DVD Ubuntu 11.10, silahkan mendownloadnya terlebih dulu melalui halaman rilis Ubuntu 11.10 lalu memburningnya kedalam CD/DVD.

Bagi pemula, kami sarankan untuk mengikuti tutorial menginstal Ubuntu 11.10 ini menggunakan hardisk baru atau hardisk yang tidak berisi file atau data-data penting. Bagi pengguna yang akan menginstal untuk sistem dual boot bersama sistem operasi lainnya atau menginstal pada hardisk yang telah berisi file dan data penting, silahkan membackup lebih dulu file-file penting itu kedalam media atau hardisk lain. Hal ini kami sampaikan untuk menghindari risiko kehilangan data jika selama proses instalasi terjadi kesalahan karena file-file yang telah dihapus saat instalasi TIDAK DAPAT DIKEMBALIKAN LAGI.

Setelah semua kebutuhan siap dan Anda cukup memahami risiko yang mungkin terjadi, kita akan mulai proses menginstal Ubuntu 11.10. Masukkan CD/DVD Ubuntu 11.10 desktop kedalam CD/DVD drive, reboot komputer lalu ataur BIOS agar menggunakan CD/DVD sebagai media booting pertama. Ubuntu live desktop akan segera dijalankan, tunggulah hingga ditampilkan halaman "Welcome"...

Ubuntu 11.10

Pada halaman tersebut pilih tombol "Try Ubuntu" untuk menjalankan Ubuntu 11.10 sebagai desktop live CD. Ini dimaksutkan untuk memeriksa apakah perangkat yang kita gunakan telah dikenali dengan baik dan sistem dapat berjalan dengan sempurna.

Setelah desktop selesai dimuat, klik ganda ikon "Install Ubuntu" yang berada di desktop untuk menjalankan Ubiquity (installer Ubuntu). Pada halaman muka, pilih bahasa yang ingin digunakan lalu tekan tombol "Continue"...

Ubuntu 11.10

Kita akan dibawa ke halaman "Preparing to install Ubuntu". Pada halaman ini installer akan memeriksa ketersediaan perangkat yang dibutuhkan termasuk sambungan internet jika tersedia...

Ubuntu 11.10

Gambar 1, installer Ubuntu mendeteksi keberaan hardisk dan tersedianya sambungan internet.
Gambar 2, installer tidak menemukan ketersediaan sambungan internet. Pada langkah ini, jika Anda memiliki sambungan ke internet maka Anda dapat memilih opsi untuk mendownload update jika telah tersedia serta menginstal perangkat lunak yang disediakan pihak ketiga selama proses instalasi, namun demikian, kami menyarankan untuk memutuskan terlebih dulu koneksi internet dan tidak mengaktifkan kedua opsi tersebut karena dengan mengaktifkan keduanya akan menyebabkan proses instalasi berjalan lama.

Pada halaman "Installation type", Anda diminta menentukan jenis instalasi yang ingin dilakukan. Gambar berikut akan menunjukkan pada Anda beberapa kondisi yang mungkin kita jumpai...

Ubuntu 11.10

Gambar 3, Ubuntu mendeteksi keberadaan sistem lain, dalam contoh adalah Windows 7. Anda memiliki beberapa pilihan, opsi pertama "Install Ubuntu alongside Windows 7"; pilihan ini akan memerintahkan Ubuntu untuk melakukan instalasi secara otomatis menyesuaikan ruang hardisk yang tersedia. Opsi kedua "Replace Windows 7 With Ubuntu"; opsi ini akan menghapus sistem yang telah ada dan menggantinya dengan Ubuntu 11.10. Peringatan!!!: dengan memilih opsi ini maka instalasi Windows 7 serta semua isi hardisk termasuk data dan file lain akan dihapus dan hardisk akan diformat ulang. Opsi ketiga "Something else"; opsi ini memungkinkan kita mengatur secara mandiri instalasi Ubuntu bersama Windows 7 dengan menyusun partisi secara manual (akan kami jelaskan pada langkah berikutnya).

Gambar 4, Ubuntu 11.10 mendeteksi keberadaan sistem operasi lain dan juga sistem operasi Ubuntu versi sebelumnya, dalam contoh ini sistem yang telah ada adalah Windows 7 dan Ubuntu 11.04. Dalam kondisi ini kita diminta untuk memilih beberapa opsi, opsi pertama "Erase Ubuntu 11.04 and reinstall"; jika Anda memilih opsi ini maka instalasi Ubuntu 11.04 akan dihapus dan digantikan oleh Ubuntu 11.10. Peringatan!!!: pilihan ini akan menghapus semua file dan data yang berada dalam sistem Ubuntu 11.04. Opsi kedua "Upgrade Ubuntu 11.04 to 11.10"; opsi ini digunakan untuk meng-upgrade sistem Ubuntu 11.04 yang telah ada menjadi Ubuntu 11.10, dengan cara ini semua data dan file yang disimpan tidak akan dihapus. Perangkat lunak yang telah diinstal pada sistem versi sebelumnya akan dipertahankan jika memungkinkan, sepanjang dependensi dan kompatibilitas dengan Ubuntu 11.10 terpenuhi, jika tidak, perangkat lunak akan dihapus. Opsi ketiga "Erase everything and reinstall"; Peringatan!!!, pilihan ini akan menghapus semua sistem yang telah ada (Windows 7 dan Ubuntu 11.04) beserta semua data dan file yang ada dalam hardisk. Opsi keempat "Something else"; penjelasan sama dengan gambar sebelumnya.

Gambar 5, Ubuntu 11.10 tidak mendeteksi keberadaan sistem operasi lain, hal ini mungkin terjadi karena Ubuntu tidak mengenali, atau hardisk masih dalam keadaan kosong (baru) dan atau hardisk telah memiliki bebrapa partisi yang berisi data dan file-file lain. Dalam keadaan tersebut kita hanya diberika dua pilihan, opsi pertama "Erase disk and install Ubuntu"; Peringatan!!!: ini akan menghapus semua isi hardisk dan Ubuntu 11.10 akan melakukan instalasi (penentuan partisi) secara otomatis. Opsi kedua "Something else"; sama dengan penjelasan gambar sebelumnya.

Dari semua kemungkinan di atas, kami menyarankan Anda memilih opsi terakhir "Something else". Dengan memilih opsi tersebut kita dapat menentukan proses pembuat partisi secara manual sesuai kebutuhan. Tentukan pilihan Anda, lalu lanjutkan proses dengan menekan tombol "Continue".

Jika Anda memilih opsi terakhir "Something else", pada halaman selanjutnya Ubuntu 11.10 akan menampilkan tabel partisi pada hardisk yang dikenali...

Ubuntu 11.10

Gambar 6, hardisk dalam keadaan kosong atau masih baru, untuk dapat menggunakannya kita harus membuat sebuah tabel partisi baru pada hardisk tersebut (/dev/sda). Untuk membuat tabel partisi pada hardisk baru, tekan tombol "New Partition table...", sebuah dialog "Create new empty partition table..." akan ditampilkan ( Gambar 7 ), tekan tombol "Continue" pada dialog tersebut untuk melanjutkan pembuatan tabel partisi.

Gambar 8, Ubuntu mengenali sebuah hardisk yang telah memiliki beberapa partisi dan menemukan sistem operasi lain (Windows 7) terinstal didalamnya. Pada contoh ini, hardisk yang kami gunakan telah berisi Windows 7 pada drive C dan sebuah partisi berisi file yang tidak penting pada drive D. Ubuntu mengenali hardisk sebagai /dev/sda dan telah memiliki tiga partisi masing-masing /dev/sda1 (system reserved), /dev/sda2 (drive C tempat sistem Windows 7 diinstal) dan /dev/sda3 (drive D) yang akan kami hapus untuk menginstal Ubuntu 11.10. Dalam kondisi ini, Anda jangan mengutak-atik partisi lain selain partisi yang memang telah kita tentukan untuk tempat instalasi Ubuntu. Pilih partisi yang telah ditentukan lalu tekan tombol "Delete", Peringatan!!!: partisi beserta isinya akan dihapus dan TIDAK DAPAT DIKEMBALIKAN LAGI sehingga sebelum menekan tombol tersebut pastikan Anda tidak salah pilih.

Gambar 9, Ubuntu mengenali keberadaan sebuah hardisk yang telah memiliki bebrapa partisi yang berisi file-file lain namun tidak menemukan sistem terinstal didalamnya. Jika file-file yang ada dalam hardisk tersebut sudah tidak diperlukan lagi dan Anda ingin menggunakan seluruh isi hardisk, pilih sebuah partisi lalu tekan tombol "Delete", Peringatan!!!: partisi beserta isinya akan dihapus dan TIDAK DAPAT DIKEMBALIKAN LAGI. Ulangi langkah tersebut dengan memilih satu persatu partisi lain yang akan dihapus. Pada langkah ini, Anda juga dapat memilih untuk hanya menghapus sebuah partisi saja yang nantinya akan digunakan sebagai tempat menginstal Ubuntu 11.10 dengan pertimbangan partisi lain dapat digunakan menyimpan data dan file-file penting lainnya.

Dari semua langkah yang kita lakukan di atas, dengan berbagai kondisi dan pilihan yang telah kita tentukan, hasilnya adalah sebuah "free space" dibawah /dev/sda ( Gambar 10 ) yang selanjutnya akan kita susun partisi-partisi baru pada free space tersebut untuk menginstal Ubuntu.

Langkah selanjutnya adalah menyusun partisi secara manual...

Ubuntu 11.10

Gambar 11, Partisi pertama yang akan dibuat adalah partisi "swap". Pilih pada free space lalu tekan tombol "Add", pada halaman "Create partition" opsi "Type for the new partition:" pilih "Primary" jika masih memungkinkan, pada opsi "New partition size...:" tentukan kapasitas partisi yang akan dibuat, pada contoh ini kami tentukan nilai "1024" dalam satuan megabyte. Pada opsi "Location for...:" pilih "Beginning" dan pada opsi "Use as:" pilih "swap area", tekan tombol "OK" untuk membuat partisi "swap".

Gambar 12, Partisi kedua adalah partisi "/". Pilih pada free space yang masih ada lalu tekan tombol "Add", pada halaman "Create partition" opsi "Type for the new partition:" pilih "Primary" jika masih memungkinkan, pada opsi "New partition size...:" tentukan kapasitas partisi yang akan dibuat, pada contoh ini kami tentukan nilai "15000" dalam satuan megabyte. Pada opsi "Location for...:" pilih "Beginning", pada opsi "Use as:" pilih "Ext4 journaling file system", dan pada opsi "Mount point:" pilih "/", tekan tombol "OK" untuk membuat partisi "/".

Gambar 13, Partisi terakhir adalah partisi "/home". Pilih pada free space yang masih tersisa lalu tekan tombol "Add", pada halaman "Create partition" opsi "Type for the new partition:" pilih "Primary" jika masih memungkinkan, pada opsi "New partition size...:" tentukan kapasitas partisi yang akan dibuat, pada contoh ini kami menggunakan seluruh sisa free space yang ada "26925" dalam satuan megabyte. Pada opsi "Location for...:" pilih "Beginning", pada opsi "Use as:" pilih "Ext4 journaling file system", dan pada opsi "Mount point:" pilih "/home", tekan tombol "OK" untuk membuat partisi "/home".

Gambar 14, tabel partisi yang kita buat kurang lebih akan nampak seperti gambar tersebut. Kini Ubuntu 11.10 telah siap untuk diinstal, tekan tombol "Install Now" untuk melanjutkan proses instalasi.

Ubuntu 11.10

Langkah-langkah selanjutnya tinggal mengisi informasi pribadi yang dibutuhkan. Pada halam "Where are you?" tentukan lokasi tempat Anda berda ( Gambar 15 ), tekan "Continue" untuk melanjutkan. Pada halaman "Keyboard layout" pilih tata letak keyboard yang digunakan atau biarkan dalam keadaan default ( Gambar 16 ), tekan "Continue" untuk melanjutkan. Pada halaman "Who are you?" isi semua informasi pribadi yang diminta, "Your name:" isi dengan nama lengkap Anda, "Your computer's name:" isi dengan nama komputer yang Anda inginkan, "Pick a username:" tentukan username yang akan digunakan untuk login ke sistem, "Choose a password:" dan "Confirm your password:" isi dengan password yang akan Anda gunakan saat login. Dua opsi dibawahnya, pilih pada "Require my password to log in" dan tidak perlu mengaktifkan pilihan "Encript my home folder" jika Anda tidak tahu kegunaannya ( Gambar 17 ), tekan "Continue" untuk melanjutkan. Semua informasi yang diminta telah selesai kita tentukan, slideshow informasi akan ditampilkan, tinggal menanti instalasi diselesaikan ( Gambar 18 ). Instalasi selesai, pada dialog "Installaton complete" tekan tombol "Restart Now" ( Gambar 19 ), komputer akan direstart, ambil CD/DVD installer yang dikeluarkan lalu tekan enter.

Beberapa saat kemudian komputer akan dinyalakan kembali...

Ubuntu 11.10

Gambar 20, Plymouth, boot splash Ubuntu 11.10 ditampilkan. Gambar 21, LightDM, layar login Ubuntu 11.10 yang baru dan indah. Gambar 22, Desktop Unity 2D Ubuntu 11.10 jika driver atau perangkat grafis yang digunakan belum diinstal dan atau belum dikenali.

Ubuntu 11.10

Desktop Ubuntu 11.10 dengan Unity 3D ( Gambar 23 ), Gambar 24 dan Gambar 25, efek 3D dengan desktop Cube pada Unity Ubuntu 11.10.

Cara Menginstal Ubuntu Dan Windows 7 Dalam Satu komputer - Dual Boot Mode




Ubuntu - Untuk mengenal dan mempelajari Linux adalah suatu hal yang mudah, hanya memerlukan keinginan kuat dan sedikit keberanian saja. Bagi pengguna Windows hal yang ditakuti saat ingin berganti ke Linux adalah resiko kehilangan data dan file-file penting, sehingga banyak yang beranggapan untuk belajar Linux diperlukan sebuah PC baru untuk menginstalnya.

Menginstal dan menjalankan Linux tidak dibutuhkan sebuah PC baru. Berikut ini akan kami sampaikan cara menginstal Ubuntu Linux dan Windows 7 dalam satu PC. Ini adalah cara aman sehingga diharapkan instalasi Ubuntu yang akan dilakukan tidak sedikitpun mengubah harddisk yang telah berisi Windows.

Kami mengasumsikan anda memiliki sebuah PC dengan harddisk yang telah terinstal Windows didalamnya. Anda cukup menambahkan sebuah harddisk baru sebagai tempat menginsatl Ubuntu. Harap perhatikan ini, silahkan letakkan harddisk yang baru ditambahkan sebagai harddisk utama (primary) dan ubah harddisk yang telah berisi Windows sebagai harddisk kedua (secondary) jika anda menggunakan harddisk ATA, mengapa demikian?... ini adalah langkah untuk menghindari penimpaan boot sector harddisk yang telah berisi Windows oleh boot menu Ubuntu (grup / lilo). Jika anda menggunakan harddisk dengan koneksi Serial ATA (SATA), letakkan harddisk baru pada port SATA 1 dan pindahkan harddisk lama pada port SATA 2.

Silahkan jalankan komputer anda, atur supaya boot device pertama adalah CD/DVD untuk menjalankan Ubuntu Live CD. Tunggulah beberapa saat hingga sistem Ubuntu selesai di muat...

Pada jendela berikutnya pilih opsi "Try Ubuntu 10.04 LTS"...

Tunggu hingga destop Ubuntu 10.04 ditampilkan... Jalankan Instalasi dengan mengklik ganda ikon "Install Ubuntu 10.04 LTS"... Installer Ubuntu akan segera dijalankan...

Pada opsi pilihan bahasa, pilih bahasa yang ingin anda gunakan. Klik "Forward" untuk melanjutkan...

Pada jendela berikutnya silahkan tentukan wilayah waktu (time zone) tempat anda berada. Klik "Forward" untuk melanjutkan...

Pada jendela setting keyboard, aturlah susunan keyboard yang anda gunakan atau biarkan pada setting default jika anda menggunakan keyboard standard USA. Klik "Forward" untuk menuju langkah selanjutnya....

Langkah berikutnya adalah bagian yang sangat penting, berhati-hatilah saat anda memilih harddisk yang akan digunakan menginstal Ubuntu. Dalam contoh ini kami menambahkan Harddisk baru berkapasitas 20 GB dan telah memiliki dua partisi masing-masing berformat NTFS. Silahkan pilih opsi ketiga "Specify partitions manually (advanced)" untuk membuat partisi secara manual. Klik "Forward" untuk melanjutkan...

Ingat... harddisk baru yang anda tambahkan berada pada posisi "Primary" (harddisk utama), sehingga Ubuntu akan mengenalinya dengan /dev/sda sedangkan harddisk yang telah berisi sistem Windows berada pada posisi "Secondary", sehingga dikenali sebagai /dev/sdb (lihat gambar dibawah untuk lebih jelasnya). Hapus semua partisi yang ada pada /dev/sda. Pilih /dev/sda1 lalu klik tombol "Delete", ulangi langkah ini untuk /dev/sda2 sehingga anda hanya akan memiliki sebuah partisi kosong pada /dev/sda (langkah ini mengacu pada contoh harddisk yang kami tambahkan dimana didalamnya telah memiliki dua partisi NTFS, jika harddisk yang anda tambahkan dalam kondisi kosong tanpa partisi, langkah ini tidak perlu anda lakukan).

Klik tombol "Forward" untuk melanjutkan ke langkah berikutnya...

Dibawah /dev/sda, pilih "free space" lalu klik tombol "Add" untuk membuat partisi baru...

Partisi pertama yang akan kita buat adalah partisi swap, pada jendela yang ditampilkan, pilih opsi "swap area" pada menu dropdown "Us as:". Tentukan kapasitas partisi swap yang anda kehendaki pada kolom "New partition size...", dalam contoh ini kami isi dengan 2000 mb (2 gb). Klik "OK" untuk mulai membuat partisi swap...

Ulangilah langkah sebelumnya, pilih free space lalu tekan tombol "Add", pada jendela yang ditampilkan, pilih opsi "Primary" pada "Type for the new partition". Tentukan kapasitas partisi yang anda buat, dalam contoh ini kami membuat partisi sebesar 10000 mb (10 gb). Pada "Us as" pilih "Ext4 journaling file system" lalu pilih opsi "/" pada pilihan "Mount point". klik "OK" untuk membuat partisi "/"....

Berikutnya adalah membuat partisi /home, plih sisa free space lalu klik "Add". Pilih "Primary" untuk "Type for new...", pada kapasitas partisi gunakan seberapapun sisa ruang yang masih ada. Pada "Us as" pilih "Ext4 journaling file system" lalu pilih opsi "/home" pada pilihan "Mount point". klik "OK" untuk membuat partisi "/home" (untuk lebih jelasnya, silahkan lihat gambar)....

Kini partisi yang dibutuhkan telah siap, klik "Forward untuk melanjutkan proses berikutnya. Isi semua informasi yang diperlukan, nama lengkap anda, user name (digunakan untuk log in), password dan nama komputer yang ingin anda gunakan. Klik "Forward" untuk melanjutlan instalasi...

Menentukan dimana boot loader akan diinstal, klik "Advanced" untuk menentukan lokasi boot loader...

Berhati-hatilah... pastikan checbox "Install boot loader" telah anda centang, pada "Device for boot loader installation" pastikan anda telah memilih "/dev/sda" jangan pada lokasi lain, lanjutkan dengan mengklik tombol "OK"...

Setelah selesai menentukan lokasi boot loader, kini saatnya memulai proses instalasi Ubuntu 10.04, klik "Install" untuk melanjutkan proses instalasi....

Instalasi segera dijalankan, ini akan memerlukan beberapa waktu bergantung pada spesifikasi komputer yang anda gunakan. Tunggulah hingga proses diselesaikan....

Setelah proses instalasi selesai, segeralah reboot komputer anda, CD/DVD Ubuntu secara otomatis akan dikeluarkan, ambil CD/DVD anda, lalu tekan enter untuk menyalakan kembali kumputer...

Nahh.. kini anda telah memiliki dua sitem operasi dalam komputer anda. Saat anda ingin menjalankan Ubuntu 10.04, pilih opsi "Ubuntu with Linux 2.6..." pada menu Grup lalu tekan enter...

Ubuntu 10.04 akan segera dijalankan untuk anda...

Dan saat anda ingin menjalankan Windows 7, pilih opsi "Windows 7 ..." dengan cara menekan tombol panah kebawah pada keyboard lalu tekan enter...

Windows 7 pun siap anda gunakan...

Selamat mencoba...

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Web Host